Teman saya yang dulu bekerja di Musikator bersama saya, Teguh Wicaksono, menulis pengalamannya berada di The Great Escape festival and convention bersama saya dan Indra Ameng. Di artikel yang dia tulis tentang acara di Brighton, UK, ini ada beberapa kutipan dari wawancara dengan saya tentang perbandingan industri musik di UK dan Indonesia secara singkat.
Kesamaan di kedua tempat ada 1, yaitu industri musik dimulai dari beberapa anak muda yang bersama-sama membuat lagu di sebuah studio. Tapi perbedaaan hasilnya sangat menakjubkan.
- Inggris menjadi salah satu contoh bagaimana industri musik bisa begitu sukses memberi nafkah banyak orang, menjadi pasar musik terbesar ke 4 di dunia dan mengekspor begitu banyak musisi yang bisa merubah dunia.
- Indonesia meski berpenduduk banyak, tidak pernah menjadi sasaran utama industri musik global, dan menjadi salah satu sarang pembajakan musik terbesar di dunia.
What can go wrong? Banyak. Bagaimana cara mengatasinya? Banyak cara. Kita selalu bahas di artikel-artikel dengan tagar Unresolved.
Anyway, silahkan menikmati tulisan Teguh di Rolling Stone Indonesia. (karena artikel lama suka hilang dari web RS Indonesia, maka dari itu saya buat versi .pdf yang bisa di unduh juga di link ini)
0 thoughts on “Studi Banding Singkat Industri Musik Indonesia – Inggris”