World Urban Forum (WUF) sebelumnya hanya dikenal dan terbatas bagi kalangan penggiat kota dan urbanisme saja. Musik tidak pernah dibicarakan di dalamnya. Tetapi sejak WUF ke-9 yang dilaksanakan di Kuala Lumpur bulan Februari lalu, keadaan berubah karena musik telah resmi masuk ke dalam pembicaraan dan menjadi bagian dari agenda perkotaan baru.
Saya mendapat kesempatan untuk menjadi salah satu pembicara di panel “The Role of Music in Achieving our Sustainable Development Goals” yang disponsori oleh Sound Diplomacy, dan menjadi side event resmi di WUF #9. Di panel tersebut ada Dr. Shain Shapiro, CEO Sound Diplomacy, Dr. Julia Jones – CEO Found in Music dan Founder dari Americana Music Triangle, Aubrey Preston.
Tentunya banyak catatan dan pelajaran yang saya dapat dari salah satu konferensi PBB paling elit yang berlangsung selama 6 hari dan memiliki lebih dari 500 event tersebut. Tetapi yang paling menarik adalah ada perubahan sikap dari beberapa badan PBB yang sepakat untuk memasukkan musik sebagai salah satu alat resmi untuk mencapai Sustainable Development Goals 2030.
Jika PBB sudah tertarik maka bisa dipastikan musik akan menjadi agenda global, dan masuk ke topik pembicaraan di level penentu kebijakan di seluruh penjuru bumi. Di dunia yang semakin berkaitan satu dengan lainnya di mana banyak batas telah banyak dilabrak oleh teknologi informasi, mau tidak mau kita sudah menjadi bagian dari ini. Memahami bahwa musik sudah resmi menjadi bahasa global adalah langkah pertama kita untuk ikut bersaing di bidang diplomasi budaya di masa depan.
Dunia akan terus berjalan dengan atau tanpa keterlibatan kita. Jadi kita yang harus menyesuaikan diri, bukan sebaliknya. Bagi rekan-rekan di pemerintahan dan mereka yang berada di bidang usaha terkait, yang yang paham peluang dan dampak yang akan terjadi karena momen ini, mudah-mudahan kita bisa tindaklanjuti dan bersama-sama merasakan keuntungannya di kemudian hari.
The ball is in our hands.
2 thoughts on “Membicarakan Musik di World Urban Forum”