Saya baru saja selesai baca esai “Innoveracy: Misunderstanding Innovation” dari Asymco:
But there is another form of ignorance which seems to be universal: the inability to understand the concept and role of innovation. The way this is exhibited is in the misuse of the term and the inability to discern the difference between novelty, creation, invention and innovation. The result is a failure to understand the causes of success and failure in business and hence the conditions that lead to economic growth.
Kita terlalu sering, dan semakin sering, mendengar kata inovasi. Ironisnya banyak orang yang sering menggunakan kata inovasi tidak mengerti arti kata inovasi.
Waktu kuliah dulu, profesor gue merumuskan Inovasi sebagai Invention + Commercialisation = Innovation. Susahnya, di Indonesia hampir tidak bisa ditemukan apa yang disebut Invention. Jadi, praktis definisi tersebut invalid jika tidak mau disebut di Indonesia memang tidak ada inovasi. Secara mendasar, saya pribadi lebih suka dengan definisi Inovasi sebagai “penemuan baru yang dapat dikomersialkan“. Jadi intinya, bukan inovasi namanya jika belum bisa dijual dan terbukti laku dibeli.
Di esai tersebut, Horace Dediu menawarkan definisi yang lebih konkrit dan membedakan antara Novelty, Creation, Invention dan Innovation. Jika ini menjadi definisi universal, maka seharusnya hidup kita semua lebih mudah dan tidak menemukan lagi apa yang disebut sebagai “inovasi yang tidak laku” (hint: there’s no such thing).