Dalam perjalanan saya ke Cardiff untuk Festival Congress, di ujung kota London saya melihat banner besar bertuliskan “MCM Comic Con London, 24-26 October 2014”. Dalam hati langsung, “Shit. Ada Comic Con weekend depan!!!”. Saya langsung memutuskan untuk datang. Karena tanggal 25 saya kembali ke Jakarta, maka saya hanya punya kesempatan untuk datang hari pertama. Gapapa. Cukup kok. Singkat cerita, teman baru saya Arya juga jadi kepingin datang.
Di Hari H, kami bertemu di stasiun kereta api. “Saya sudah di Canning Town ya, Mas!”, begitu isi pesan teks dari Arya, memberitahu bahwa dia sudah tiba. Saat itu saya masih berada di wilayah City of London untuk melakukan meeting terakhir kunjungan saya ke UK. Saya bergegas, tanpa mengerti apa yang akan saya lihat 15 menit ke depan.
Setiba di Canning Town, kami berjalan kaki menuju Dockland Light Railway dan naik kereta ke venue, di ExCel London Exhibition and Convention Centre. Setelah menemukan line-nya, kami bergegas naik kereta yang pertama datang. Di situ saya baru sadar, bahwa kami under dressed. Karena yang lain, berdandan ala tokoh komik yang mereka mau. Senyum lebar di wajah saya mulai terpampang, bahagia rasanya melihat orang-orang bisa berdandan semau mereka, tanpa harus malu atau ditegur atau dicemooh. Sesampai di lokasi, pintu masuk eksibisi baru dibuka, jadi kami harus berjalan mengeliling agar panjang antrian jadi terkendali.
Senyum lebar menjadi mulut menganga ketika memasuki wilayah eksibisi. Sepanjang mata memandang, yang terlihat adalah booth dari perusahaan-perusahaan komik yang menjual merchandise-nya. Pertama melewati pintu masuk, saya hanya bisa bilang, “Oh shit. Bangkrut kalo gini mainnya sih…”.
Yang sudah mengenal lama tahu bahwa saya sebenarnya bukan penggemar komik. Yang bukan penggemar komik aja udah kalang kabut, kebayang penggemar berat yang bisa ke Comic Con. Merinding jadinya.