Jika kamu mencari definisi kewirausahaan, maka yang muncul banyak versi. Tetapi, sebenarnya semua versi merujuk ke arah yang sama. Dibawah ini adalah beberapa definisi kewirausahaan menurut akademisi:
“Entrepreneurship is the process of creating something new with value by devoting the necessary time and effort, assuming the accompanying financial, psyshic, and social risk, and receiving the resulting rewards of monetary and personal satisfaction and independence.”
Hisrich, Peters, Shepperd, 2005; 8
Sementara itu, Prof. Yuyun Wirasasmita mendefinisikan Kewirausahaan sebagai:
“Proses kemanusiaan yang berkaitan dengan kreatifitas dan inovasi dalam memahami peluang, mengorganisasi sumber-sumber, mengelola sehingga peluang itu terwujud menjadi suatu usaha yang mampu menghasilkan laba atau nilai dalam jangka waktu yang lama”
Dari dua definisi di atas, kata kunci dari pengertian kewirausahaan adalah:
- Proses Penciptaan nilai.
- Kreatifitas & Inovasi.
- Pengelolaan, Kepuasan dan Laba.
Kesimpulannya, Kewirausahaan adalah sebuah proses kemanusiaan yang menghasilkan kepuasan dan laba jangka panjang dengan cara mengelola dan menciptakan nilai. Jadi, sebuah proses kewirausahaan dapat dikenali dari elemen-elemen diatas.
Sementara itu, pelaku kewirausahaan (entrepreneurship) adalah wirausaha (Entrepreneur) atau wiraswasta:
“An entrepreneur is one who creates a new business in the face of risk and uncertainty for the purpose of achieving profit and growth by identifying opportunities and assembling the necessary resources to capitalize on them.”
(Zimmerrer, Scarborough, 2002; 4)“Entrepreneur berarti orang yang memulai (The Originator) sesuatu usaha bisnis baru. Atau seorang manajer yang berusaha memperbaiki sebuah unit keorganisasian melalui serangkaian perubahan-perubahan produktif”.
(Winardi, 2003:71)
Secara praktis, Sir Richard Branson mendefinisikan wirausaha sebagai:
“An entrepreneur is somebody who is willing to go where others will not…”
Jaman dulu, sebelum ada pendidikan kewirausahaan, ada pendapat bahwa kewirausahaan dan wirausaha disebabkan semata-mata oleh bakat. Tidak sepenuhnya benar, karena ternyata, menjalankan proses kewirausahaan dan menjadi wirausaha itu bisa diajarkan. Tentunya akan menjadi kelebihan tersendiri jika seseorang memiliki bakat yang biasa kita sebut ‘bakat dagang’ dan sejenisnya. Tetapi dalam prakteknya, menjalankan proses kewirausahaan berarti bekerja. Bukan hanya masalah bakat apalagi keberuntungan.
Proses terjadinya kewirausahaan bisa diringkas menjadi beberapa langkah berikut:
BAKAT & MENTAL + KETERAMPILAN + LINGKUNGAN + TRIGGERING EVENT
Jadi, bakat memang perlu. Tapi bakat saja tidak cukup jika tidak memiliki mental yang kuat, keterampilan, dukungan lingkungan dan apa yang disebut sebagai triggering event. Jadi, secara ideal, proses terjadinya kewirausahaan adalah adanya suatu bakat terpendam dalam diri seseorang yang mempunyai mental kuat, yang kemudian belajar secara terus menerus sehingga memiliki keterampilan, memiliki lingkungan yang mendukung kegiatan dan mendapatkan momen pemicu yang menyebabkan seseorang memutuskan untuk berwirausaha.